Jumat, 30 Juni 2017

Lebaran Mengingatmu




             Ini lebaran akuu bangun dari tidur, entah kenapa masih saja teringatmu. Berapa kali harus aku titipkan salam, berapa kali? Aku titipkan itu pada orang terdekatmu tapi engkau tidak mengenalku. Kita memang belum pernah berjumpa hanya saling sapa di media sosial, tapi meski begitu seharusnya jika kau ingin benar mengenalku kau perlu mencari tahu siapa aku. Ketika aku menulis ini aku sedang mendengarkan lagu, Adele. Don’t You Remember. Lalu aku searching ungkapan atau penafsiran tentang lagu ini, ketika aku baca sepertinya aku mirip dengan mereka, untuk itu aku mencopy kembali di tulisan ini, . Mari kita simak beberapa ulasan berikut.
1.      When will I see you again? You left with no goodbye, not a single word was said, No final kiss to seal any seams, I had no idea of the state we were in,
(kapankah aku bisa menatapmu lagi? Engkau telah meninggalkanku tanpa ungkapan perpisahan sedikitpun, tak ada sepatah katapun yang kauucapkan dari mulutmu, apalagi ciuman terahirmu. Sungguh, perasaan ini tak terlukiskan) Ditinggalkan adalah pengalaman manusia sepanjang dia tidak jemu membangun relasi dengan yang lain. Sahabat atau apapun namanya selalu datang dan pergi. Ironisnya, ada yang datang dengan baik-baik kemudian melukiskan pengalaman indah dalam sejarah kehidupan, berakhir dengan kepergian yang memilukan. Yang ada hanyalah kekesalan dan kekecewaan.
2.      I know I have a fickle heart and bitterness, And a wandering eye, and a heaviness in my head, But don't you remember?
 (aku sadar bahwa saya memiliki hati yang tak menentu dan penuh kebencian, dan mata yang tatapannya tak searah serta keras kepala) Dalam kekalutan dan kegalauan hidup, manusia jarang membuka dirinya yang sesungguhnya. Dia hanya membuka setengah dari dirinya jika itu mungkin terjadi. Ada yang sangat menutup diri bahkan untuk kehadiran yang lain. Begitu mudahnya orang membuka selubung kejahatan pada diri yang lain dan menyembunyikan segudang kekurangan dalam dirinya. Kepercayaan tak akan muncul tatkala kita menampilkan diri seperti kucing dalam karung yang tidak identitasnya tak dikenal dengan pasti.. Suara yang muncul adalah kucing, tetapi tak bisa dipastikan apakah kucingnya cantik atau jelek, besar atau kecil, laki atau betina. Kita hanya bermain dengan teka-teki. Bukalah dirimu sesungguhnya dan engkau akan dikenal tanpa kepalsuan di dalamnya
3.      Don't you remember? The reason you loved me before,Baby, please remember me once more, When was the last time you thought of me? Or have you completely erased me from your memory?
 (tidakkah engkau ingat? Alasanmu mencintaiku. Kumohon ingatlah sekali lagi, saat-saat terakhir ketika engkau memikirkanku. Atau sudahkah engkau menghapus diriku secara sempurna dari ingatanmu?)
 Ketika mencintai orang lain akrena alasan tertentu. Tak ada cinta yang tak beralasan. Salah satu alasan ayng sering diungkapkan adalah akrena orang yang kita cintai adalah baik di mata hati kita. Namun, menjadi persoalan yang sangatpanjang sekali dan berujung keretakan jika kecantikan, kekayaan dan gengsi yang mendapatkan yang terbaik adalah alasan kita mencintai orang lain. Letakkan alasan di hatimu karena engkau sungguh baik adanya. Baik adalahg ukuran final dari keberadaan manusia, sedangkan cantik adalah ukuran sementara di mana ukuran itu akan hilang dalam kurun usia manusia.

Selengkapnya :
http://www.kompasiana.com/monsymgr/adelle-don-t-you-remember-menyentuh-pengalaman-manusia_5520c670a33311b24646d15b

Kemudian kalau aku tidak salah ingat, dahulu rasanya aku pernah mengirim lirik lagu ini lewat SMS kepadamu. Karena itu dulu sekali belum adanya WA yang ramai sekarang ini. Jika kau ini tahu lirik beserta terjemahannya.

When will I see you again?
Kapan aku akan bertemu denganmu lagi?
You left with no goodbye, not a single word was said,
Kau pergi tanpa ucapkan selamat tinggal, tanpa sepatah katapun
No final kiss to seal any seams,
Tanpa kecupan terakhir 'tuk akhiri kebersamaan
I had no idea of the state we were in,
Aku tak tahu apa yang terjadi di antara kita

I know I have a fickle heart and bitterness,
Aku tahu hatiku plin-plan dan tak menyenangkan
And a wandering eye, and a heaviness in my head,
Dan mataku tak mau diam, dan kepalaku penuh masalah

CHORUS
But don't you remember?
Tapi tak ingatkan kau?
Don't you remember?
Tak ingatkah kau?
The reason you loved me before
Alasanmu dulu mencintaiku
Baby, please remember me once more,
Kasih, ingatlah aku sekali lagi

When was the last time you thought of me?
Kapan terakhir kali kau memikirkanku?
Or have you completely erased me from your memory?
Ataukah kau telah sepenuhnya menghapusku dari ingatanmu?
I often think about where I went wrong
Sering kuberpikir dimanakah salahku
The more I do, the less I know,
Semakin banyak yang kulakukan, semakin sedikit yang kutahu

But I know I have a fickle heart and bitterness,
Namun aku tahu hatiku plin-plan dan tak menyenangkan
And a wandering eye, and a heaviness in my head,
Dan mataku tak mau diam, dan kepalaku penuh masalah

CHORUS

Gave you the space so you could breathe,
Kuberi kau ruang agar kau bisa bernafas
I kept my distance so you would be free,
Kumenjauh agar kau bisa bebas
And hope that you find the missing piece,
Dan kuberharap kau kan temukan kepingan yang hilang itu
To bring you back to me,
Yang kan membawamu kembali padaku

CHORUS

When will
I see you again?
Kapan aku akan bertemu denganmu lagi?

Kamis, 29 Juni 2017

Kisah Guru Muda



Menjadi seorang pendidik ternyata tidak mudah, ada banyak sekali keahlian yang harus dimiliki dan harus terasah. Banyak sekali orang yang menanyakan “Bagaimana rasanya menjadi seorang guru.” Ku jawab, ada enak dan tidaknya. Kemudian ada juga sebagian yang meremehkan pekerjaan ini, atas dasar upah. Yah memang di Negara ini nasib pendidik kurang diperhatikan. Dengan gaji yang kurang dari satu juta bagaimana untuk hidup? Akan selalu aku ingat pertama kali diterima sebagai guru, ku bilang karena untuk mengamalkan hadis. Yakni 3 amal yang akan terus mengalir bahkan sudah mati, dan salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Jadi itu adalah motivasi ku untuk berbagi. Kemudian aku katakana istiqomah, ah semoga.
Teknik kendaraan ringan memang bukanlah keahlianku, tapi aku berusaha untuk bisa mengajar. Bagiku mengajar itu mengasyikan, apa yang selama ini aku impikan. Berbagi dan bercerita, aku mengkombinasikannya. Sekarang aku pun tahu rasanya kenapa ada beberapa guru yang tidak mengingat nama-nama muridnya satu persatu. Hanya merekalah yang memiliki ciri khas yang unik yang mudah dan cepat diingat. Agus salah satunya, siswa TKR yang lemah gemulai tapi punya passion berbicara di depan orang banyak (entertaint). Dia sering sekali membuat kelas tertawa karena sikapnya.
Dalam prinsipku aku akan mempercayai para siswa-siswiku, aku akan berikan mereka kesempatan demi kesempatan. Tapi aku paling benci jika mereka membohongiku, aku akan sulit dan susah kepadanya lagi. Tapi mungkin dengan berjalannya waktu yang agak lama aku bisa kembali biasa.
Di kelas pula, ada banyak siswa yang pandai mencari alasan. Sebenarnya aku tahu itu hanya alasan, tapi aku mencoba menyimaknya dan berusaha mengerti. Aku pula harus belajar dimana aku harus keras kepada mereka dan dimana harus lemah lembut.
Bagiku sekolah merupakan keluarga. Aku menghormati apa yang ada disana.