Selasa, 09 Agustus 2016

LUPAKAN SAJA PIALA




Jika hidup demi piala
Maka cabut saja nyawa
Berikanlah pada si kubur
Yang merindukan sorga
Piala lempung piala emas
Sejatinya sama, segera lenyap setelah sirna
Ia tak mendatangimu dengan segerobak bintang
Tak juga memasokmu dengan segepok uang
Apa yan lebih berarti dari ketakmujudan
Kehendak mabok dan hasrat bersipongah mengada
Hanya mengantarmu sebagai raja, sebagai Fir’aun
Bukan Musa bukanm Khidir dan bukan lautan
Yang dadamu siap menyibak untuk para nelangsa
Dan oleh pijaran api Sinai, engkau menggelegak
Mereguk mereka yang berhati congkak
Laut tiada mengada
Tapi senantiasa turut pada yang Ada
Laut tiada bergerak
Ombaknya adalah zikir kerinduan
Untuk kembali tiada
Namun dalam kalbu laut ada piala
Mutiara matahari bagi Sulaiman
Yang tak menginginkan harta, tahta dan wanita
Melainkan makrifat sejati kepada Sang Cinta


Di cuplik dari antalogi; Sembilan Penyair Muda Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar